Sabtu, 20 Juni 2015

The true meaning of happiness, i guess...

       Terkadang, ketika kita terlalu sibuk mencari, kita lupa dengan apa yang telah kita punya. Sehingga meninggalkan yang terbiasa ketika muncul sesuatu yang baru, sesuatu yang dirasa lebih menantang. Karena pada akhirnya, keterbiasaan memunculkan kebosanan. Dan orang lebih sering memilih untuk meninggalkan yang membosankan, mencari yang lain lagi, yang lebih menarik.

       Ada berapa mainan masa kecilmu yang masih kamu simpan? Boneka barbie yang ketika masih bocah dulu kamu anggap harta paling berhargamu, mungkin sekarang sudah berada di tempat pembuangan. Tamiya super keren yang selalu kamu bangga2kan di depan teman-teman kamu, pasti sudah tergantikan dengan diecast motor yang mengkilat, terpajang rapi di atas meja belajar mu.

       Apakah memang harus begitu yang terjadi pada rotasi kehidupan? Menggantikan dan tergantikan. Apakah tidak ada suatu arti dari sebuah keabadian? Atau mungkin memang keabadian itu pun dapat tergantikan?

       Karena tidak ada yang bisa mengelak pada sifat alami manusia, yaitu mencari. Manusia selalu sibuk mencari apa yang dimau, yang sesuai dengan tujuan dan keinginan. Dan rasa puas selalu bertahan sebentar, karena ketika waktu berlalu, keinginan baru pun berdatangan tanpa henti, tidak memberi kesempatan pada manusia untuk berfikir sejenak, apakah ini sudah cukup?
   
       Sehingga manusia seperti sedang berlomba dengan waktu. Berusaha mengejar semua kebutuhan dan kemauan. Dan meninggalkan apa yang sudah didapat. Apakah selalu seperti itu yang dinamakan permainan hidup? Ketika yang telah dimiliki harus menjadi korban untuk sesuatu yang mau dicapai.

       Sungguh, jangan sampai kita terlalu sibuk menggapai ambisi, sehingga lupa untuk mengasihi. Meninggalkan keluarga untuk teman, meninggalkan teman untuk kekasih, meninggalkan kekasih untuk pekerjaan, hingga saatnya pada satu titik kita dibutakan oleh harta atau tahta hingga rela meninggalkan kehidupan kita sendiri. Dan pada akhirnya kita hanya berakhir tidak mendapatkan apa-apa dan sadar telah meninggalkan satu yang begitu mahal harganya bahkan tidak bisa dibeli oleh berlian sekalipun, yaitu cinta.

       Jadi, tolong jangan pernah lupa untuk bersyukur. Sekali waktu sempatkanlah melihat sekitar, ternyata masih banyak hal untuk disyukuri bahkan ketika kita dalam keadaan jatuh sekalipun, selama kita masih mempunyai cinta. Kasih sayang ibu tidak pernah lekang oleh waktu, kebersamaan yang dimiliki oleh sahabat selalu tulus dan abadi...juga kehangatan yang dimiliki seorang kekasih...sungguh jangan pernah kau lepaskan jika ia mampu bertahan dalam masa tersulitmu, karena kelak dialah yang akan menemanimu melalui masa tuamu.

       Bersyukurlah untuk setiap yang kita miliki. Karena masih banyak orang di luar sana yang berjuang untuk memiliki kehidupan seperti yang kita miliki. Bahkan kalaupun sudah tidak memiliki apa-apa, bersyukurlah karena kita masih diizinkan untuk bernafas, untuk menjalani satu hari lagi dan menikmati segala karuniaNYA. Betapa nikmatnya sehat, ketika semua organ dalam tubuh masih berfungsi dengan baik. Jangan sampai kita baru merasakannya saat terkapar lemah di rumah sakit.


       Bersyukurlah untuk hidup, sebelum terlambat. Sehingga jika harus meninggalkan hidup kelak, kita tidak perlu lagi merasa menyesal. Hidup telah berbuat baik pada kita yang tau bagaimana cara untuk bersyukur :) 

Jumat, 12 Juni 2015

He is my best friend as well as my lover, and I do not know which side of him i enjoy the most. I treasure each side, just as i have treasured our life together...

May Allah always be with us, in our side...guiding our path together.

me and you

Forever....